Yang Luar Biasa Itu Adalah Wanita Bergelar Sarjana Tapi Memilih Jadi Ibu Rumah Tangga

Buat para wanita bergelar sarjana yang pada akhirnya memilih fokus untuk menjadi ibu rumah tangga, atau para wanita bergelar sarjana yang sedang bingung mau tetap berkarir atau tidak jangan bimbang, pilihan melepas karirmu lalu fokus pada rumah taanggamu bukanlah ssebuah pilihan yang buruk.


Yang hebat itu adalah wanita bergelar sarjana tapi malah milih jadi ibu rumah tangga. Bukan wanita yang selalu bisa berkarir meski dirinya merupakan seorang ibu rumah tangga.

Banggalah Kamu Yang Bisa Menjadi Ibu Rumah Tangga, Sebab Tidak Semua Wanita Yang Bisa Berkarir Bisa Memutuskan Untuk Melepaskan Karirnya

Banggalah kamu yang bisa memutuskan untuk meenjadi ibu rumah tangga, banggalah kamu yang bisa melepas karirmu saat kamu menempati puncak kesuksesanmu hanya demi memilih merawat dan mengurus suami dan anak-ananya. Sebagian wanita karir diluar sana hanya bisa pasrah karena tak bisa menjadi ibu rumah tangga karena mereka masih belum bisa melepas karirnya.

Jangan Takut Sama Pertanyaan “Ngapain Kuliah Susah Susah Kalau Akhirnya Cuma Tinggal Di Rumah?”

Jangan malu sama cibiran orang ngapain dulu kuliah tinggi-tinggi dan mahal-mahal, kalau ujung-ujungnya jadi ibu rumah tangga juga. Kamu perlu tau bahwa menjadi ibu rumah tangga itu juga perlu memiliki pendidikan tingga, karena akan mengajari anak-anakmu.

Ingat ibu yang cerdas juga akan melahirkan anak-anak yang cerdas. Emang kamu mau anakmu menjadi orang bodoh enggakkan. Makanya sekolah setinggi-tingginya, ilmumu tetep gak sia-sia meski kamu hanya bisa menjadi ibu rumah tangga.

Gelar Sarjanamu Tidak Sia-Sia Meski Kamu Memutuskan Sepenuhnya Menjadi Ibu Rumah Tangga

Gelar sarjanamu tidak akan langsung menjadi sia-sia hanya karena kamu memutuskan untuk sepenuhnya jadi ibu rumah tangga. Menjadi ibu atau istri memang tidak butuh ijazah kayak ngelamar kerjaan, tapi menjadi ibu yang baik kamu butuh punya pengetahuan yang luas. Karenanya jelas bukan gelarm itu tidak sia-sia.

Sarjana Yang Memilih Profesi Ibu Rumah Tangga Itu Memang Luar Biasa, Saat Dia Memiliki Kesempatan Untuk Berkarir Dia Malah Memilih Untuk Berbakti

Wanita bergelar sarjana yang memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga itu sangat luar biasa dan hebat bahkan bisa dikatakan lebih hebat dari wanita yang sedang duduk di posisi direktur. Hebat rasanya bukan? lulusan sebuah universitas ternama, sudah bekerja disebuah perusahaan yang besar serta memiliki gaji puluhan atau ratusan juta pertahun tapi malah milih menjadi ibu rumah tangga. Dia lebih memilih untuk berbakti ketimabang berkarir, dia sedang ingin menikmati indahnya surga dunia namun tetap menginginkan syurga setelah kematian.

Rasanya Memang Eman Bukan Bila Mengingat Perjuanganmu Untuk Bisa Dapat IPK Tinggi Tapi Ujung-Ujungnya Ngurus Anak

Rasanya emang eman bila mengingat masa-masa kulaih bagaimana usaha kita untuk bisa mendapatkan IPK yang tinggi, dibuat rempong ngurus skripsi sama dosen yang kadang malah bikin ribet tapi pas lulus malah jadi ibu rumah tangga.

Kalau dipikir-pikir emang eman tapi bukankah kebersamaan bersama anak-anak, mendidiknya, menemani pertumbuhannya itu lebih eman. Bikin anak, melahirkan, serta membesarkannya menjadi anak yang tumbuh cerdas dan normal itu susah lo. Lebih susa dan ribet dari cuma bikin skripsi, prestasi yang kita dapatkan dibangku pendidikan.

Waktu Yang Dihabiskan Bersama Keluarga Tak Pernah Ada Yang Sia-Sia, Semua Bergantung Prioritasmu

Tidak ada waktu yang terbuang sia-sia jika waktmu itu dihabiskan untuk bersama keluarga, merawat suami. Dan ketika kamu memutuskan untuk fokus pada keluargamu saat itu kamu memutuskan untuk menjadi wanita yang sesungguhnya.

Menjadi wanita yang menjadi istri bagi suaminya dan menjadi ibu bagi anak-anaknya. Kalau kamu memprioritaskan keluargamu pasti kamu tidak akan pernah merasa waktumu terbuang sia-sia.


Sumber: duapah

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel